Kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau
Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar atau bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri Wibowo (2015:17). Identitas dan Kepribadian tersebut tentunya menyesuaikan dengan pandangan hidup masyarakat sekitar agar tidak terjadi pergesaran nilai-nilai. Kearifan lokal adalah salah satu sarana dalam mengolah kebudayaan dan mempertahankan diri dari kebudayaan asing yang tidak baik.
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dalam bahasa asing sering juga dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat local wisdom atau pengetahuan setempat “local knowledge” atau kecerdasan setempat local genious Fajarini (2014:123). Berbagai strategi dilakukan oleh masyarakat setempat untuk menjaga kebudayaannya.
Kearifan lokal ialah warisan budaya yang sangat berharga dan perlu dilestarikan. Masyarakat Minangkabau memiliki kearifan lokal yang kaya akan nilai adat, bahasa, dan kesenian. Nilai-nilai tersebut terwujud dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau, seperti dalam kebiasaan, adat istiadat, dan budaya masyarakat. Adat istiadat merupakan nilai yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Salah satu adat istiadat yang masih dipertahankan adalah adat perkawinan. Adat perkawinan masyarakat Minangkabau memiliki nilai-nilai kekeluargaan yang sangat kuat, di mana prosesi adat perkawinan melibatkan seluruh keluarga dari kedua belah pihak. Selain itu, masyarakat Minangkabau juga memiliki adat bainai, yaitu upacara syukuran setelah melahirkan, sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua dan juga mengucapkan terima kasih kepada Tuhan yang telah memberikan keselamatan dan kesehatan kepada ibu dan bayi. Bahasa Minangkabau juga menjadi salah satu kearifan lokal yang sangat penting.
Bahasa Minangkabau memiliki banyak kata-kata yang tidak ditemukan di bahasa Indonesia. Bahasa Minangkabau juga memiliki keunikan dalam tata bahasanya, yang dimana bahasa tersebut memiliki enam tingkatan bahasa yang berbeda tergantung pada konteks pembicaraan dan kedudukan sosial pembicara. Selain itu, kesenian juga menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat Minangkabau. Salah satu kesenian yang terkenal adalah tari Piring, di mana penari menari dengan membawa piring di tangan mereka. Tari Piring merupakan simbol kemurahan hati dan keberanian. Selain tari Piring, masyarakat Minangkabau juga memiliki kesenian lainnya seperti Randai, Tari Pasambahan, dan Saluang. Dalam kehidupan sehari-hari, kearifan lokal masyarakat Minangkabau juga terwujud dalam kebiasaan masyarakat. Contohnya, dalam masyarakat Minangkabau, makanan disajikan dalam satu tempat yang disebut “Gulai Tabuik”. Gulai Tabuik biasanya terdiri dari berbagai macam masakan dan disajikan di atas daun pisang. Selain itu, masyarakat Minangkabau juga memiliki tradisi berbalas pantun, di mana pantun digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan, memberi nasihat, atau sebagai bentuk hiburan.
Kearifan lokal adalah sebuah konsep yang merujuk pada tradisi dan nilai-nilai yang dipegang oleh suatu masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya. Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat merupakan salah satu contoh masyarakat yang memiliki kearifan lokal yang kaya dan unik. Kearifan lokal ini tercermin dalam banyak aspek kehidupan masyarakat Minangkabau, mulai dari adat istiadat, seni dan budaya, hingga kehidupan sehari-hari mereka. Salah satu aspek kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau yang sangat kental dengan kearifan lokal adalah dalam hal masakan.
Masakan Padang merupakan salah satu warisan kuliner yang sangat terkenal di Indonesia dan menjadi identitas bagi masyarakat Minangkabau. Dalam memasak, masyarakat Minangkabau menggunakan bumbu-bumbu alami seperti cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, dan serai. Mereka juga sangat menghargai kebersihan dan kualitas bahan makanan yang mereka gunakan. Selain dalam masakan, kearifan lokal masyarakat Minangkabau juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari mereka yang sangat menghargai keluarga dan kerabat. Konsep gotong royong atau gotong-royong menjadi suatu tradisi yang sangat dijunjung tinggi dalam masyarakat Minangkabau. Mereka sangat menghargai kebersamaan dan membantu sesama, terutama dalam situasi-situasi sulit seperti bencana alam atau peristiwa yang membutuhkan bantuan kolektif.
Masyarakat Minangkabau sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan tata krama. Mereka sangat menghormati orang yang lebih tua dan selalu menunjukkan rasa hormat mereka dengan cara yang sopan dan menghargai. Konsep sopan santun ini juga tercermin dalam bahasa yang mereka gunakan, yang sangat diatur dan memiliki berbagai macam tingkatan yang menunjukkan tingkat kesopanan dan penghormatan. Selain itu, seni dan budaya juga menjadi aspek kehidupan yang sangat penting dalam kearifan lokal masyarakat Minangkabau. Seni pertunjukan seperti tari-tarian tradisional dan musik tradisional seperti saluang dan talempong menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Minangkabau. Mereka juga sangat menjunjung tinggi seni ukir dan anyaman, yang biasanya digunakan untuk membuat berbagai macam barang seperti tempat makan, tempat tidur, dan tas. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Minangkabau juga memiliki beberapa kebiasaan unik yang sangat kental dengan kearifan lokal mereka. Salah satunya adalah mengenakan pakaian tradisional seperti baju kurung, kain songket, dan tanjak. Mereka juga sangat menghargai waktu dan jadwal, serta senang berkumpul dan berdiskusi dengan orang lain. Kearifan lokal masyarakat Minangkabau memberikan nilai-nilai yang sangat berharga bagi kehidupan sehari-hari mereka.
Menurut pendapat penulis kearifan lokal masyarakat Minangkabau memiliki banyak nilai-nilai yang harus dijaga dan dilestarikan. Nilai-nilai tersebut terwujud dalam kebiasaan, adat istiadat, bahasa, dan kesenian masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperkenalkan dan mengajarkan kearifan lokal ini kepada generasi muda agar dapat terus dilestarikan dan dikembangkan.Penulis :
Nama : Aisah sulia fitri
Alamat : Solok Selatan
Pekerjaan: Mahasiswa Universitas Andalas
Jurusan : Sastra Minangkabau