Dampak Negatif Politik Uang, Meningkatnya Korupsi dan Menurunnya Kepercayaan
Oleh : Fellisca Feldi Putri,
Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Andalassalah satu masalah terbesar yang sering dihadapi Masyarakat Indonesia, termasuk Sumatra barat adalah, praktik politik uang yang biasa terjadi pada saat pemilu atau pilkada . Politik uang adalah memberikan sejumlah uang dalam angka yang cukup besar kepada pemilik suara dengan tujuan agar mendapat dukungan yang ditukar dengan suaranya dalam pilkada atau pemilu. Tindakan ini jelas dilarang dalam hukum, namun kenyataan politik uang saat ini banyak terjadi. Namun fenomena ini dapat membawa dampak negatif yang besar disertai meningkatnya korupsi dan menurunnya kepercayaan Masyarakat pada pemerintah.
Apa itu politik uang?
Politik uang adalah praktik yang dilakukan Dimana para calon pemimpin atau partai politik memberikan sejumlah uang, barang,dan janji. Bahkan ada yang memberikan sejumlah bantuan seperti modal usaha, dan ternak dengan harapan mereka dapat dukungan suara mereka dalam pemilu atau pilkada. Di sumatra barat praktik ini kerap terjadi Ketika pemilu atau, pemilihan kepala daerah(pilkada) maupun pemilihan presiden dan wakil presiden. Meskipun hukum di Indonesia sudah melarang hal tersebut politik uang tetap berlangsung di setiap daerah, termasuk Sumatra barat.
Politik uang beroperasi sangat sederhana dengan cara tim kampanye memberikan sejumlah uang kepada pemilik, atau menawarkan sejumlah barang atau memberikan batuan sosial dengan harapan mereka akan memilih calon pada saat pemilihan. Banyak orang menerima uang atau batuan tersebut tanpa memikirkan dampak negatifnya yang mungkin dampak tersebut bersifat jangka Panjang.Mengapa Politik Uang Bisa Meningkatkan Korupsi?
Salah satu dampak terbesar dari politik uang adalah meningkatnya korupsi dikalangan pemerintah. Ketika seorang calon terpilih secara dukungan finasial dari berbagai pihak, mereka sering merasa berutang kepada penyumbang yang mendukung mereka selama kampanye. Dalam kasus tersebut mereka mengembalikan dengan cara jalan yang merugikan banyak Masyarakat tanpa memikirka Masyarakat tersebut.
Misalnya penjabat yang baru saja terpilih bisa saja memberikan proyek -proyek pemerintah kepada pihak yang telah mendukungnya, meskipun proyek tersebut tidak seharusnya diberikan kepada mereka. Hal ini menyebabkan penyalahgunaan angaraan negara yang seharusnya untuk Pembangunan dan kesejahteraan rakyat, malah digunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok lainnya.
Korupsi yang timbul akibat politik uang ini tidak hanya merugikan negara saja tapi bisa memperburuk keadaan ekonomi Masyarakat. Yang mana dana yang seharusnya digunakan untuk membangun infratruktur,memperbaiki layanan publik, dan meningkatkan pelayana Masyarakat, justru disalahkan gunakan begitu sajaSiapa yang Terpengaruh oleh Politik Uang?
Yang terpengaruh oleh politik uang adalah Masyarakat. Banyak Masyarakat yang memilih berdasarkan uang ,barang maupun berdasarkan bantuan tanpa melihat rekam jejak calon. Akibatnya banyak pemimpin yang terpilih tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk jadi pemimpin yang berkualitas yang bisa diandalkan,bahkan mereka lebih mengutamakan kepentingan mereka sendiri dari pada Masyarakat
Bahkan politik uang itu sendiri merusak demokrasi itu sendiri. Pemilihan pemilu atau pilkada menjadi ajang bagi Masyarakat untuk memilih pemimpin yang kompeten dan bisa bertanggung jawab. Namun politik uang bertindak secara tidak adil dan tidak objektif. Pemilihan tidak lagi berdasarkaan kualitas calon, tapi berdasarkan material yang diterima
Selain, politik uang bisa memperburuk ketimpangan sosial. Dimana didaerah miskin masih rendahnya kesadaran tentang politik, politik uang seringkali menjadi cara yang lebih efektif untuk mempengaruhi pilihan pemilih. Pemilih yang tidak memahami sepenuhnya pentingnya pemilu, sering kali tergoda untuk memilih karena uang atau barang yang dijanjikan, padahal ini akan berakibat pada kemunduran kualitas pemerintahan dan buruknya kebijakan publik di masa depan.Kapan Dampak Politik Uang Terjadi?
Dampak dari politik uang tidak langsung terasa pada saat pemilu atau pilkada berlangsung. Setelah pemilu selesai dan calon terpilih, mereka yang mendapat dukungan uang atau materi selama kampanye biasanya merasa memiliki kewajiban untuk mengembalikan bantuan yang telah mereka terima. Hal ini sering kali mengarah pada praktik korupsi, di mana pejabat yang baru terpilih berusaha mengembalikan uang yang telah mereka keluarkan dengan cara yang tidak sah, itu sering terjadi dalam pemilihan.
Dalam beberapa kasus, mereka memberikan proyek kepada pihak-pihak yang telah mendukung mereka sepenuhnya.meskipun proyek tersebut tidak seharusnya dijalankan oleh perusahan atau individu yang lebih kompeten. Hal ini menciptakan hubungan timbal balik yang mana sangat merugikan rakyat. Masyarakat mulai cemas dan mulai timbul ketidakpercayaaan pada pemerintah
Politik uang ini menyebabkan ketidakadilan dalam pemilu. Mereka yang memiliki uang dengan gampang saja membeli suara, sementara yang kurang tidak mampu bersaing secara Adil. Ini merusak prinsip demokrasi yang bebas dan adil.Dimana Dampak Politik Uang Paling Terasa?
Politik uang yang terasa itu didaerah miskin dan kurangnya Pendidikan politik yang rendah. Di Sumatra barat banyak terjadi di perdesan atau kawasn yang jauh dari pusat Kawasan pemerintah. Didaerah ini Masyarakat cenderung di iming -iming denga uang atau barang lainnya karena kebutuhan yang mendesak dan kurang pemahaman tentang pemimpin yang berkualitas
Kurangnya Pendidikan politik juga menyebabkan memperburuk keadaan ini. Tanpa pengetahuan yang cukup tentang demokrasi dalam pemilihan, banyak warga hanya memikirkan keuntungannya saja tanpa melihat jangka Panjangnya.
Bagaimana Politik Uang Menurunkan Kepercayaan pada Pemerintah
Ketika rakyat melihat bahwa pemilu hanya ajang-ajang bagi pihak tertentu untuk meraih kekuasaan dengan uang, mereka akan merasa bahwa suara meraka tidak penting. hal Ini menyebabkan kurang kepercayan rakyat terhadap pemerintah dan bisa menghambat proes Pembangunan. Yang mana pilkada atau pemilu menjadi sarana untuk memilih pemimpi yang dapat membawa perubahan positif bagi Masyarakat, justru ini hanya mencari kepentingan pribadi saja.
Ada beberapa cara untuk mengatasi dampak buruk negative politik uang yaitu
a.kita bisa menegakkan hukum yang lebih ketat : disini pemerintah harus tegas dalam hal politik uang yang memberikan efek secara berlangsung.
b.pendidikan politik yang lebih baik: Masyarakat harus diberikan pemaham tentang Pendidikan politik dalam menentukan pemimpin yang berkualitas dan integritas yang bukan memberikan iming-iming yang berupa penawaran.
c.transparan dalam pemilihan:proses pemilihan harus transparan dan akuntabel sehingga politik uang tidak memiliki ruang berkembang. Hal ini kita bisa menciptakan politik yang bebas dan adil.