Hilangkan Stigma Negatif, Gubernur Rohidin Dukung Pertumbuhan Billiard di Bengkulu
Jurnalbengkulu.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengungkapkan bahwa pandangan negatif terhadap olahraga billiard kini telah berubah, dan olahraga ini semakin diminati oleh masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Gubernur Rohidin meresmikan Grand Opening dan Open Tournament Gubernur Cup di Billiard House Lempuing, Kota Bengkulu, pada Senin sore (23/09).
Momen ini sekaligus menjadi peluncuran resmi arena olahraga billiard, Billiard House, yang berlokasi di Kelurahan Lempuing. Dengan kapasitas 34 meja, arena ini menjadi salah satu fasilitas billiard terbesar di Provinsi Bengkulu, menandakan perkembangan pesat olahraga tersebut di daerah ini.
Gubernur Rohidin menjelaskan bahwa billiard merupakan olahraga yang aman, nyaman, dan terus berkembang pesat.
Selain itu, hampir setiap arena olahraga billiard kini didampingi oleh berbagai usaha komersial, menandakan bahwa olahraga juga merupakan sektor yang menarik bagi para pelaku bisnis, baik di tingkat nasional maupun lokal di Provinsi Bengkulu.
"Menurut saya, billiard memiliki keunggulan dengan atlet-atletnya, teknologi yang canggih, aspek bisnis yang kuat, serta unsur hiburan yang melimpah, berbeda dengan olahraga lain yang digelar di ruang terbuka," jelas Rohidin.
Gubernur juga berharap olahraga billiard dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Bengkulu.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pelaku usaha atau pemilik arena billiard dengan aparat setempat seperti RT, RW, serta pemerintah kelurahan.
"Kami berharap satu lokasi olahraga seperti ini bisa memicu pertumbuhan ekonomi di daerah kita. Untuk itu, penting bagi camat, lurah, dan RT bekerja sama dan saling mendukung," ujarnya.
Kehadiran Billiard House di Kelurahan Lempuing, lanjut Rohidin, membuktikan bahwa billiard bukan hanya sekadar cabang olahraga, tetapi juga wahana hiburan dan wisata yang dapat dinikmati berbagai kalangan, sekaligus menghilangkan stigma negatif yang sebelumnya melekat pada olahraga ini.
"Dulu, memang ada kesan negatif terhadap billiard, sering dianggap sebagai aktivitas yang kurang positif. Namun kini, olahraga ini telah digemari oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar, dan bahkan mampu melahirkan prestasi. Saya sangat mendukung kegiatan seperti ini untuk mengubah citra negatif yang pernah ada," tutup Rohidin. **