Pemkot Bengkulu dan Komunitas Tenang Jiwa Gaungkan Kepedulian terhadap Kesehatan Mental
JurnalBengkulu.com, Bengkulu – Isu kesehatan mental kini mendapat perhatian serius di Kota Bengkulu. Melalui workshop bertema mental health yang diinisiasi oleh Dinas Sosial Kota Bengkulu bekerja sama dengan Komunitas Tenang Jiwa, berbagai pihak menyoroti pentingnya penanganan stres dan kecemasan di era modern, sekaligus menyerukan penghapusan stigma negatif yang masih melekat di masyarakat.
Plt Asisten III Pemerintah Kota Bengkulu, Sahat Marulitua Situmorang, yang hadir mewakili Wali Kota, menegaskan komitmen Pemkot dalam membangun manusia yang sehat lahir dan batin.
Ia menekankan bahwa di tengah laju kehidupan modern yang penuh tekanan, kegiatan edukatif seperti workshop ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan mental masyarakat.
“Membangun kota yang maju tidak hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga membangun manusia yang sehat secara fisik dan mental,” ujar Sahat.
Sahat berharap kegiatan tersebut dapat menjadi momentum untuk menumbuhkan budaya peduli dan empati terhadap sesama, serta mendorong masyarakat lebih terbuka terhadap isu kesehatan mental.
Sementara itu, KH Agung S. Purnomo, Founder Tenang Jiwa Community, menyoroti tantangan global dan lokal dalam menghadapi persoalan ini. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang enggan mengikuti kegiatan terkait kesehatan mental karena takut dicap “gila”.
Ia juga menyinggung pengaruh kemajuan teknologi yang pesat terhadap kondisi mental masyarakat. Di tengah perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi, muncul ironi baru berupa meningkatnya kasus bullying dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Teknologi seharusnya mempermudah hidup manusia, bukan malah memperparah kondisi sosial. Karena itu, acara seperti ini penting untuk melawan stigma dan menumbuhkan kesadaran baru agar kita bisa lebih produktif dan bahagia,” tegas Agung.
Workshop yang diikuti oleh mahasiswa, aktivis, dan berbagai organisasi ini diharapkan menjadi langkah awal menuju masyarakat Bengkulu yang lebih sehat, bahagia, dan produktif—serta menjadikan kepedulian terhadap kesehatan mental sebagai gerakan nyata bersama.