UJH Dikecam Atas Ceramahnya Plesetkan Nabi Muhammad Calon Gubernur Nomor Urut 2
Jurnalbengkulu.com - Ceramah Baru-baru ini yang dilakukan oleh Ustad Junaidi Hamsyah (UJH) pada acara Maulid Nabi Besar Muhammad SAW menuai Kecaman salah satunya dari PW GPII Bengkulu, Sabtu (14/11).
Perlu diketahui telah beredar Vidio Ceramah UJH berdurasi 35 Detik yang tampak sedang mengisi Ceramah pada Acara Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
Dalam Vidio Tersebut, UJH menyampaikan Untuk Gubernur ada tiga Calon, Nomor satu Helmi-Muslihan yang kedua Sholawat dan salam untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang pada malam hari ini kita peringati maulidnya Insyallah.
"Untuk Gubernur Ada Tiga Calon, Nomor Satu Helmi-Muslihan yang kedua sholawat dan salam untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW Yang pada Malam hari ini kita peringati Maulidnya Insyallah," Kata UJH dalam Vidio.
Menanggapi Isi Ceramah UJH, Pimpinan wilayah (PW) Gerakan pemuda islam indonesia (GPII) Heru Saputra mengatakan Kami menyayangkan Isi Ceramah UJH sebagai Ustad tidak sepantasnya kampanye dalam agenda Maulid Nabi.
"Menyangkan isi ceramah UJH, sbg ustad tidak sepantasnya kampanye dalam agenda maulid nabi,"Ujar Heru.
Heru Menambahkan Dalam Vidio Tersebut, Apa yang dikatakan UJH melecehkan Nabi Muhammad SAW karena beliau (UJH) menyebutkan calon Gubernur ada 3 yang Pertama Helmi-Muslihan, Yang ke Dua Sholawat beserta Salam. Ini artinya Sama saja UJH menyebutkan Nabi Muhammad SAW sebagai Calon Gubernur No 2.
"Apa yang di katakan UJH tersebut melecehkan nabi Muhammad SAW karena beliau menyebutkan calon gubernur ada 3 yang pertama Helmi Muslihan ke2 sholawat beserta salahm. Artinya sholawat dengan nabi itu sebagai calon gubernur no 2," Masih Kata Heru melalui Pesan WhatsApp.
Dan ini sangat tidak pantas kalimat itu dilapaskan, sebagai Tokoh dan Ulama tidak selayaknya merendahkan dirinya. Pak UJH sebaiknya fokus aja jadi ulama tidak usah berpolitik dan Fokus Jualan Beras saja serta memberi kesejukan kepada Masyarakat Bengkulu, Tutup Heru Saputra.
"Dan sangat tidak pantas kalimat itu di lapaskan, sbg tokoh dan ulama tidak selayaknya merendahkan dirinya. Pak UJH sebaik nya fokus aja jadi ulama tak usah berpolitik dan fokus jualan beras aja serta memberi kesejukan kpda masyarakat bengkulu,"Tutup Heru Saputra. (Sumber : Rakjat.com)